Halloween party ideas 2015

Buah Sirsak
Beberapa penelitian membuktikan sirsak mampu membasmi segala jenis kanker. Tak ada salahnya untuk mencobanya. Siapa sangka jika tanaman sirsak dapat membasmi berbagai jenis kanker. Padahal salah satu penyakit mematikan itu senantiasa menghantui setiap orang yang mengidapnya. Tak bisa dibayangkan bagaimana menderitanya jika seseorang mengidap kanker. Meski beberapa penderita dapat sembuh, namun tidak sedikit juga berakhir dengan kematian.


Rustiani salah satu contohnya. Wanita berusia 42 tahun itu menderita kanker di ususnya selama tiga tahun. Dia pun baru mengetahui ada kanker dalam tubuhnya saat  memeriksanya ke dokter spesialis penyakit dalam.

Rustiani menuturkan bahwa dirinya memang selalu sakit di bagian perut. Sekujur tubuhnya juga sering sakit dan pegal. “Bila capek sedikit gampang masuk angin dan sakit perut,” katanya.

Sebelumnya Rustiani mengira jika dirinya hanya menderita penyakit maag biasa. Karena itu dia selalu meminum obat antasid saja. Namun, makin hari kondisinya ternyata kian parah. “Seluruh badan terasa sakit seperti ada binatang yang mengoyak-ngoyak,” kata perempuan asal Bandung itu.
Tak tahan menanggung siksa itu, Rustiani memeriksakan diri ke dokter di sebuah rumah sakit di Bandung, Jawa Barat. Dia menjalani rangkaian pemeriksaan seperti CT Scan (Computer Tomography), endoskopi, dan kolonoskopi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, dokter mendiagnosis bahwa Rustiani menderita kanker usus. Di ususnya ditemukan massa sepanjang 7-10 cm. Mendengar keterangan itu, dia pun tak mampu membendung air mata.

Rustiani sendiri tak pernah membayangkan menderita kanker usus. “Padahal, saya termasuk apik dalam hal makanan. Tidak pernah menggunakan penyedap rasa dalam masakan, tidak makan yang pedas-pedas, jarang mengonsumsi daging, dan tidak pernah minum alkohol,” kata Rustiani.
Untuk mengatasi penyakit maut itu, dokter menyarankan Rustiani untuk menjalani operasi bedah. Dia juga mesti menjalani enam kali kemoterapi karena sel kanker menyebar ke hati.

Lantaran keterbatasan dana, Rustiani pun urung menjalani kemoterapi. Untuk menjalani sekali kemoterapi, Rustiani harus merogok koceknya sekitar Rp ll juta. Sedangkan dokter menyarankan agar dia menjalani kemoterapi sebanyak enam kali. “Sehingga total biaya Rp 66 juta untuk kemoterapi saja. Jadi belum termasuk biaya rumah sakit dan dokter,” ujarnya.

Di tengah kegalauan itu, Rustiani teringat surat elektronik tentang sirsak. Dia pun membacanya lagi. Tak ada salahnya untuk dicobanya. Sebanyak 10 daun sirsak direbusnya dengan tiga gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas.

Dari rebusan itu, Rustiani meminumnya dua kali pada pagi dan sore. Sepekan mengonsumsi, Rustiani mulai merasakan perubahan. Rasa linu di bagian bawah perut yang sering dirasakan mulai hilang. “Selain itu, perut kembung pasca operasi juga kembali normal dan makan menjadi enak,” katanya.

Menurut ahli terapi kolon, dr Oetjoeng Handajanto, gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi daging berlebihan memang penyebab dominan kanker usus. Pilihan makanan secara langsung mempengaruhi perkembangan kanker usus besar. “Usus besar selalu dilewati oleh bahan-banan karsinogenik yang masuk ke tubuh,” kata dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Bochum, Jerman, itu.

Divisi Hematologi dan Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Aru W Sudoyo SpPD menyebutkan, penyebab kanker kolon beragam. “Namun, makanan merupakan faktor paling penting dalam proses terjadinya kanker kolon. Makanan kandungan lemaknya tinggi, terutama hewan, dan itu merupakan faktor risiko kanker usus,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil penelitian, di Indonesia jumlah kasus kanker kolon pada usia muda lebih banyak daripada di negara maju. Di negara maju kasus kanker kolon pada usia muda hanya 3%. “Sedangkan di Indonesia mencapai 30%,” kata dokter spesialis penyakit dalam itu.

Lebih dari 30% pasien kanker kolon di tanah air berusia di bawah 10 tahun. Penyebab besarnya angka itu belum diketahui. Namun, diduga kuat akibat infeksi seperti diare, serta dipicu gaya hidup tidak sehat.

Khasiat Sirsak
Khasiat sirsak sudah sejak 1970-an dipercaya ampuh mengobati berbagai kanker. Penelitian Health Sciences Institute mengungkapkan bahwa buah sirsak memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat kuat. Bahkan keampuhannya sudah dibuktikan dengan uji coba secara medis.

Health Sciences mengadakan penelitian di komunitas suku Indian yang hidup di hutan Amazon. Suku Indian memanfaatkan sirsak mulai dari kulit, batang, akar, daun, daging buahnya sampai bijinya. Sirsak itu selama berabad-abad digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti jantung, asma, liver dan rematik.

Sirsak atau graviola juga diuji coba di 20 laboratorium independen yang berbeda-beda di bawah pengawasan The National Cancer Institute. Hasilnya memang luar biasa. Sirsak ternyata mampu membunuh sel kanker.

Selain kanker, buah sirsak dinilai berfungsi sebagai antibakteri, anti jamur, efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing. Sirsak juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan sistem syaraf yang negatif.

Sebuah studi lainnya dilakukan Catholic Unversity di Korea Selatan membuktikan bahwa sirsak merupakan buah manakjubkan. Studi itu telah dipublikasikan the Journal of Natural Products yang menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam sirsak mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamucin dan kemoterapi.

Di samping itu, sirsak juga mampu menyeleksi dan membunuh sel kanker yang merusak sistem kekebalan tubuh. Sedangkan sel yang tidak merusak tidak terbunuh. Berbeda dengan kemoterapi yang membunuh sel-sel yang positif.

Tak heran, jika seseorang pengidap kanker setelah menjalani kemoterapi akan mengalami rasa mual, dan rambut rontok. Karena efek kemoterapi yang membunuh sel sehat yang dibutuhkan pada sel-sel reproduksi.

Beberapa riset lainnya juga mengungkapkan bahwa sirsak mampu menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami. Pasien yang menjalani kemoterapi jika diiringi dengan memakan sirsak, tak menimbulkan efek negatif dari kemoterapi.

Untuk memanfaatkan sirsak sebagai obat alternatif, beberapa penderita menuturkan bahwa cara memanfaatkan sirsak dengan mengonsumsi secara teratur, baik dari buahnya dimakan langsung atau dalam bentuk jus buah.

Daun sirsak juga efektif untuk mengobati kanker. Beberapa penderita yang menggunakan daun sirsak sebagai obat dengan cara mengambil 10 buah daun sirsak yang sudah tua berwarna hijau. Setelah itu, daun dicuci bersih dan dimasuk ke dalam air sebanyak 600 cc atau tiga buah gelas. Air sirsak itu kemudian direbus hingga mendidih dan tersisa 200 cc atau satu gelas.

Setelah itu, air rebusan itu diminum dua kali sehari.  Perlu diketahui, obat alami ini tidak bisa sekali minum. Obat herbal ini mesti diminum penderita setidaknya tiga bulan. Meski begitu, dalam tiga sampai empat minggu akan terasa hasilnya.

Tidak sedikit orang sudah mencobanya. Hasilnya luar biasa. Badan terasa enak, dan rasa sakit pun seolah hilang. Anda mau mencoba?

YR

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.