Foto by: SUSETYONO |
Semula para kolektor asing melakukan perburuan barang-barang antik langsung ke daerah-daerah yang menurut sejarah dimiliki banyak orang terpandang dan kaya. Namun, belakangan ini barang-barang antik yang menjadi incaran para kolektor asing itu bisa dibilang sudah langka, baik di Pulau Jawa maupun di beberapa daerah di luar Pulau Jawa.
Di Jakarta memang ada beberapa tempat yang memperdagangkan barang antik, tetapi tidak semua barang antik tersebut asli berusia tua. “Terus terang saja, memang agak sulit bagi masyarakat awam untuk membedakan barang-barang antik yang benar-benar asli berusia dengan barang antik yang dibuat menjadi tua,” tutur Aon, pemilik Aon Art & Antique Gallery.
Menurut Aon, membutuhkan waktu cukup lama bagi seseorang untuk benar-benar bisa mengetahui sebuah barang antik asli berusia tua, dan tentu saja bukan merupakan benda-benda yang dilindungi pemerintah.
Mengoleksi benda kuno, seperti uang logam kuno bagi Aon semula hanya hobi semata. Tetapi lambat-laun ia menyukai barang-barang antik berusia tua. “Mula-mula saya ditawari perhiasan emas kuno, berupa kalung, giwang, tempat sirih hingga jam saku berlapis emas. Saya tertarik karena saya mengagumi bentuk dan pengerjaan yang sangat halus dan tekun,” tutur Aon yang mengaku menggeluti bidang ini sudah lebih dari 20 tahun.
Sekarang, bila Anda kebetulan sedang berada di kawasan Mayestik, Jakarta Selatan, maka Anda bisa mampir untuk menyaksikan berbagai benda antik di Aon Art & Antique Gallery, tepatnya di Plaza Marga Guna, Jalan Radio Dalam Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di lantai dasar galeri yang tertata rapi ini bisa ditemui berbagai patung serta lampu kristal antik yang umumnya buatan Eropa. Di sini juga ada kursi buatan Tiongkok berbahan dasar kayu Tsuantji. Kemudian di lantai dua ada guci-guci besar buatan Tiongkok yang berusia ratusan tahun. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang dibuat di zaman Dinasti Ming dan Dinasti Tsing. Belum lagi guci berukuran sedang hingga vas berukuran kecil yang keseluruhannya buatan Tiongkok.
Aon mengakui bahwa barang-barang tersebut merupakan barang langka, yang tidak sembarangan orang bisa memilikinya. “Barang-barang itu temasuk barang langka, yang tidak banyak jumlahnya karena pada awalnya merupakan barang pesanan raja,” tutur Aon dengan mimik serius.
SESETYONO
Posting Komentar