Halloween party ideas 2015

Foto by: SUSETYONO
Guci buatan Tiongkok, lampu kristal  serta patung yang terbuat dari berbagai media buatan Eropa  ratusan tahun silam ternyata memiliki daya pikat tersendiri. Barang-barang antik bekas milik para kolektor yang berjaya di zamannya ini mulai diincar oleh para kolektor mancanegara. Terlebih dengan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar AS, maka  kolektor asing makin besar minatnya untuk membeli barang-barang antik tersebut karena dirasakan murah harganya.

Semula para kolektor asing melakukan perburuan barang-barang antik langsung ke daerah-daerah yang menurut sejarah  dimiliki banyak orang terpandang dan kaya. Namun, belakangan ini barang-barang antik yang menjadi incaran para kolektor asing itu bisa dibilang sudah langka, baik di Pulau Jawa maupun di beberapa daerah di luar Pulau Jawa.

Di Jakarta memang ada beberapa tempat yang memperdagangkan barang antik, tetapi tidak semua barang antik tersebut asli berusia tua. “Terus terang saja, memang agak sulit bagi masyarakat awam untuk membedakan barang-barang antik yang benar-benar asli berusia dengan  barang antik yang dibuat menjadi tua,” tutur Aon, pemilik Aon Art & Antique Gallery.

Menurut Aon,  membutuhkan waktu cukup lama bagi seseorang untuk benar-benar  bisa mengetahui sebuah barang antik asli berusia tua, dan tentu saja bukan merupakan benda-benda yang dilindungi  pemerintah.

Mengoleksi benda kuno, seperti uang logam kuno bagi Aon semula hanya hobi semata. Tetapi lambat-laun ia menyukai barang-barang antik berusia tua.  “Mula-mula saya ditawari perhiasan emas kuno, berupa kalung, giwang, tempat sirih hingga jam saku berlapis emas. Saya tertarik  karena saya  mengagumi bentuk dan pengerjaan yang sangat halus dan tekun,” tutur Aon yang mengaku menggeluti bidang ini sudah lebih dari 20 tahun.

Sekarang, bila Anda kebetulan sedang berada di kawasan  Mayestik, Jakarta Selatan, maka Anda bisa mampir untuk menyaksikan berbagai benda antik di Aon Art & Antique Gallery,  tepatnya  di Plaza Marga Guna, Jalan Radio Dalam Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Di lantai dasar galeri yang tertata rapi ini bisa ditemui berbagai patung serta lampu kristal antik yang umumnya buatan Eropa. Di sini juga  ada kursi buatan Tiongkok  berbahan dasar kayu Tsuantji. Kemudian di lantai dua ada guci-guci besar buatan Tiongkok yang berusia ratusan tahun. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang dibuat di zaman Dinasti Ming dan Dinasti Tsing. Belum lagi guci berukuran sedang hingga vas berukuran kecil yang keseluruhannya buatan Tiongkok.

Aon mengakui bahwa barang-barang tersebut merupakan barang langka, yang tidak sembarangan orang bisa memilikinya. “Barang-barang itu temasuk barang langka, yang tidak banyak jumlahnya karena pada awalnya merupakan barang pesanan raja,” tutur Aon dengan mimik serius.

SESETYONO

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.